Berita/Kasus

Kasus – Kasus Cyberbullying
Adapun beberapa kasus cyberbullying yang pernah terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.    Kasus Cyberbullying terhadap Sonya Depari Sembiring


Kasus Cyberbullying di awal April 2016, terjadi pada siswi SMA di Medan yang bernama Sonya Depari Sembiring yang mendadak bikin heboh jagat media sosial. Bukan karena prestasinya, melainkan sikap arogan saat ditilang seorang Polisi Wanita (Polwan) saat konvoi usai UN. Sonya malah membentak-bentak polwan Ipda Perida Panjaitan, saat menindak mobil yang ditumpanginya melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Bahkan Sonya mengaku anak seorang Jenderal. Cacian, ejekan, dan nyinyiran langsung mengarah pada Sonya. Bahkan akibat ulahnya Sonya  harus kehilangan ayah kandung nya akibat tak tahan karena anak nya menjadi bahan bullying.
Sumber : www.detik.com, diakses pada tanggal 09, bulan Mei, Tahun 2017

2.    Kasus Dinda di Sosial Media Path
Pertengahan April 2014, seorang penumpang KRL yang hanya diketahui bernama Dinda protes ketika ada ibu hamil yang meminta tempat duduknya di KRL. Keluhannya ini ia ungkapkan di akun jejaring sosial Path miliknya.
Berikut adalah ungkapan kekesalan Dinda pada ibu hamil dalam jejaring sosial media Path


Akibat postingannya itu, Dinda mendapat kecaman dari hampir seluruh pengguna jejaring sosial di Indonesia, terutama Path dan Twitter. Bahkan tak berselang lama, banyak bermunculan lelucon 'meme' untuk mem-bully Dinda.
Setelah mendapat berbagai komentar akhirnya Dinda menayadari kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahannya. Berikut adalah screenshoot permintaan maaf Dinda.


Namun, Bullying tetap terjadi meskipun Dinda telah menyampaikan permohonan maaf di akun yang sama. Dinda mengaku masalah tersebut menjadi pelajaran dirinya untuk tak sembarang menyebar kebencian di sosial media.
Sumber : www.detik.com, diakses pada tanggal 09, bulan Mei, Tahun 2017

3.    Kasus Cyberbullying Yoga Cahyadi
Kasus cyberbullying juga dialami oleh Yoga Cahyadi. Pada Sabtu 26 Mei 2013, pria asal Yogyakarta ini melakukan tindakan nekat dengan menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas.
Diduga kuat Yoga yang akrab dipanggil Kebo, memilih mengakhiri hidupnya karena tekanan dan hujatan akibat gagalnya acara hiburan Lockstock Fest#2 dimana dia sebagai ketua penyelenggara, ia dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan acara tersebut.
Sesaat sebelum memutuskan untuk bunuh diri, Yoga sempat berkicau di twitter pribadinya "Trimakasih atas sgala caci maki @lockstockfest2..ini gerakan..gerakan menuju Tuhan..salam".

Sumber : www.cnnindonesia.com, diakses pada tanggal 09, bulan Mei, Tahun 2017



4.  Mahasiswi S-2 Terkena Bully Di media Sosial Karena hina warga Yogya
Akun media sosial kembali diramaikan dengan tulisan kontroversial dari pemilik akun Path bernama Florence. Keluh kesah yang ia tulis setelah mengantre pembelian bahan bakar minyak dinilai sangat menghina warga Yogya.

Hasil capture tulisan di Path tersebut kemudian diunggah ke jejaring Twitter. Terdapat kalimat hinaan di dalamnya. "Gimana Indonesia bisa maju? Mau aja lo semua diperbudak keadaan. TOLOL sampai 7 generasi. Dan mau-maunya Jogja diperbudak monopoli Pertamina. Pantesan MISKIN".
Sontak, hal ini memancing protes keras dari para pengguna Twitter.
"@florencje_ Status S2, cara berpikir & ngomongnya kok KAMPUNGAN. Keluar aja dari Yogya," demikian komentar dari akun @mercurianearth.
Komentar lainnya dikirimkan akun @senorita_eve "kasihan dgn cewe @florencje_ niy,ngakuny S2 tapi cara bicarany gak ada cerminan intelektualnya."
Setelah mendapat bully, akun @florenceje kemudian menghilang dari media sosial. Pemilik akun @udprotomo kemudian menayangkan screenshot akun Path milik Florence yang berisi beberapa kalimat hinaan terhadap Yogyakarta, sebelum mahasiswi S-2 itu menghilang dari media sosial.

pada tanggal 24, bulan Mei, Tahun 2017

0 komentar:

Posting Komentar

KELOMPOK 1